Terjemahan dan Makna dari: 死ぬ - shinu
Kata Jepang 死ぬ (しぬ, shinu) adalah sebuah kata kerja dasar dalam bahasa, tetapi juga membawa makna yang dalam dalam budaya Jepang. Jika Anda sedang mempelajari bahasa Jepang atau hanya penasaran tentang istilah ini, memahami penggunaan yang tepat, asal-usul, dan konteks sosialnya bisa jadi sangat penting. Dalam artikel ini, kami akan mengeksplorasi mulai dari makna dasar hingga aspek budaya yang melibatkan kata ini, selalu berdasarkan sumber yang tepercaya dan informasi yang terverifikasi.
Selain menjadi kata kerja yang umum, 死ぬ muncul dalam ungkapan, peribahasa, dan bahkan di media Jepang, seperti anime dan drama. Kanji-nya, 死, sering kali diasosiasikan dengan konsep seperti kematian dan transisi, mencerminkan nilai-nilai tradisional Jepang. Mari kita ungkap bagaimana kata ini digunakan sehari-hari dan apa artinya di luar terjemahan sederhana.
Arti dan penggunaan 死ぬ
死ぬ berarti "mati" dalam bahasa Jepang dan diklasifikasikan sebagai kata kerja kelompok 1 (ichidan). Ini digunakan baik dalam konteks literal maupun kolokial, tetapi selalu dengan beban emosional yang signifikan. Berbeda dengan beberapa bahasa Barat, di mana eufemisme umum digunakan untuk menghindari kata langsung, orang Jepang cenderung lebih objektif ketika merujuk pada kematian, terutama dalam situasi formal atau medis.
Sebuah fitur menarik adalah bahwa 死ぬ dapat muncul dalam konstruk yang lebih luas, seperti 死んでいる (shinde iru), yang menunjukkan keadaan kematian – sesuatu yang setara dengan "sudah mati". Bentuk ini secara gramatikal penting karena menunjukkan bagaimana bahasa Jepang menangani kata kerja yang menggambarkan kondisi permanen. Sebaliknya, mengatakan 死にました (shinimashita) adalah cara sopan untuk memberi tahu bahwa seseorang telah meninggal.
Kanji 死 dan asal-usulnya
Kanji 死 terdiri dari dua radikal: 歹 (yang mewakili tulang atau sisa-sisa tubuh) dan 匕 (sebuah bentuk kuno dari pisau atau alat pemotong). Kombinasi ini tidaklah acak - ini mencerminkan ide tentang sesuatu yang dipotong atau terpisah dari kehidupan, sebuah konsep yang hadir dalam tulisan Tiongkok kuno, yang secara langsung mempengaruhi bahasa Jepang.
Perlu dicatat bahwa 死 adalah salah satu kanji tertua yang masih digunakan, dengan catatan yang berasal dari lebih dari 3.000 tahun yang lalu. Bentuknya yang sekarang distandarisasi selama periode Edo di Jepang, tetapi esensinya tetap tidak berubah. Para ahli linguistik menunjukkan bahwa simbolisme di balik karakter ini membantu memahami mengapa itu memiliki dampak yang begitu besar secara visual dan budaya.
Kematian dalam budaya dan media Jepang
Di Jepang, kematian adalah tema yang diperlakukan dengan hormat, tetapi juga dengan cukup natural dibandingkan dengan beberapa budaya Barat. Peribahasa seperti 死ぬほど辛い (shinu hodo tsurai – "sangat menyakitkan sampai mati") menunjukkan bagaimana kata tersebut digunakan untuk mengekspresikan ekstrem emosional atau fisik. Jenis ungkapan ini umum bahkan dalam percakapan sehari-hari, meskipun selalu dengan keseriusan.
Anima dan manga sering kali menggunakan 死ぬ dalam adegan dramatis atau filosofis. Sebuah frasa ikonik seperti "人は死ぬために生きている" ("Orang hidup untuk mati") muncul dalam karya-karya yang mengeksplorasi tema eksistensial. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan kata ini secara berlebihan atau sembarangan dalam percakapan nyata dapat terdengar kasar atau mengganggu, karena tabu seputar kematian masih ada di banyak lingkaran sosial.
Kosa kata
Perluas kosakata Anda dengan kata-kata terkait:
Sinonim dan serupa
- 死に亡くなる (shini nakunaru) - meninggal (meninggal dengan tenang atau secara alami)
- 逝去する (seikyo suru) - berbicara tentang kematian, meninggal (digunakan dengan cara yang hormat)
- 永眠する (eimin suru) - tidur selamanya, menemukan kedamaian setelah kematian
- 他界する (taikai suru) - transcender, melewati ke sisi lain (dengan hormat)
- 終焉する (shūen suru) - menjelang akhir hayat, meninggal
- 亡くなる (nakunaru) - wafat
- 亡ぶる (oboru) - kehilangan nyawa, mati (kurang umum)
- 逝く (iku) - pergi (digunakan secara metaforis untuk merujuk pada kematian)
- 亡くす (nakusu) - kehilangan (dalam konteks kehilangan seseorang karena kematian)
- 命を落とす (inochi o otosu) - kehilangan nyawa (digunakan dalam konteks yang lebih dramatis)
- 消滅する (shōmetsu suru) - menghilang, punah (dalam arti yang lebih luas)
- 消える (kieru) - menghilang (juga digunakan dalam konteks yang berkaitan dengan kematian)
- 消え去る (kiesaru) - menghilang, lenyap sepenuhnya (penggunaan metaforis)
Cara Menulis dalam Bahasa Jepang - (死ぬ) shinu
Berikut adalah langkah demi langkah tentang cara menulis dengan tangan dalam bahasa Jepang kata (死ぬ) shinu:
Contoh Kalimat - (死ぬ) shinu
Lihat beberapa contoh kalimat di bawah ini:
Shinu koto wa osoroshii koto de wa arimasen. Ikiru koto ga osoroshii koto desu
Kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan. Hiduplah yang menakutkan.
Sekarat itu tidak buruk. Menakutkan untuk hidup.
- 死ぬことは恐ろしいことではありません。- "Menyusul bukanlah sesuatu yang menakutkan."
- 生きることが恐ろしいことです。- "Hidup itu hal yang menakutkan."
Kata-kata Lain Tipe: kata benda
Lihat kata-kata lain dari kamus kami yang juga: kata benda
