Terjemahan dan Makna dari: 恥 - haji
Kata Jepang 恥 (はじ, haji) memiliki makna yang mendalam dalam budaya dan bahasa Jepang. Diterjemahkan sebagai "malu" atau "aib", ia lebih dari sekadar emosi sederhana, mencerminkan nilai-nilai sosial dan moral yang tertanam di Jepang. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna dari 恥, asal-usulnya, penggunaan sehari-hari, dan bagaimana ia terhubung dengan cara berpikir orang Jepang. Jika Anda sedang belajar bahasa Jepang atau hanya penasaran tentang budaya tersebut, memahami kata ini adalah penting untuk menyelami cara berpikir negara itu.
Selain menjelaskan konsep dasar, kita akan membahas bagaimana 恥 muncul dalam ungkapan umum dan hubungannya dengan masyarakat Jepang. Anda juga akan menemukan tips praktis untuk mengingat kanji dan menghindari kebingungan dengan istilah yang serupa. Semua ini berdasarkan sumber yang terpercaya, memastikan Anda belajar dengan cara yang benar. Mari kita mulai?
Makna dan Asal dari 恥 (はじ)
Kata 恥 (はじ) mewakili perasaan malu atau penghinaan, tetapi dalam konteks Jepang, ia terkait dengan persepsi sosial. Berbeda dengan rasa malu Barat, yang mungkin lebih bersifat individu, 恥 terkait dengan bagaimana orang lain memandang kita. Konsep ini memiliki akar dalam budaya Konfusianisme, yang menghargai harmoni sosial dan penghormatan terhadap norma kolektif.
Kanji 恥 terdiri dari dua elemen: radikal 耳 (telinga) dan 心 (hati). Beberapa ahli berpendapat bahwa kombinasi ini melambangkan "mendengarkan hati" di hadapan kesalahan moral. Dalam kamus Jepang, 恥 didefinisikan sebagai perasaan telah melakukan sesuatu yang salah di depan masyarakat, yang menyebabkan rasa malu atau aib. Konsep ini begitu kuat sehingga mempengaruhi perilaku sejak masa kanak-kanak hingga dewasa di Jepang.
Penggunaan Budaya dan Sosial dari 恥
Di Jepang, menghindari 恥 adalah motivator yang kuat untuk mengikuti aturan dan menjaga reputasi. Konsep ini muncul dalam situasi sehari-hari, seperti di tempat kerja atau sekolah, di mana ketakutan "kehilangan muka" di depan orang lain adalah nyata. Misalnya, seorang karyawan mungkin berusaha sekuat tenaga untuk tidak membuat kesalahan yang dapat membawa rasa malu bagi tim. Pola pikir ini juga menjelaskan mengapa banyak orang Jepang menghindari konfrontasi langsung atau kritik di depan publik.
Ekspresi seperti 恥ずかしい (hazukashii - "malu") atau 恥をかく (haji o kaku - "mengalami malu") umum digunakan dalam bahasa Jepang. Mereka menunjukkan bagaimana masyarakat Jepang menghargai kesopanan dan ketidakternakan. Bahkan dalam anime dan drama, sering terlihat karakter bereaksi dengan 恥 ketika mereka melakukan kesalahan atau gagal dalam sesuatu yang penting. Refleksi budaya ini membantu memahami mengapa orang Jepang sering memprioritaskan kelompok di atas individualisme.
Tips untuk Menghafal dan Menggunakan 恥 dengan Benar
Bagi mereka yang belajar bahasa Jepang, cara efektif untuk mengingat kanji 恥 adalah dengan mengaitkan komponennya: "telinga" (耳) yang menjadi merah karena malu dan "hati" (心) yang berdebar dalam momen-momen tersebut. Gambaran mental ini memudahkan untuk mengingat baik tulisan maupun maknanya. Tips lainnya adalah berlatih dengan kalimat sederhana seperti 恥を知れ (haji o shire - "malulah"), yang digunakan dalam konteks teguran moral.
Penting untuk tidak membingungkan 恥 dengan istilah seperti 羞恥心 (shūchishin - "perasaan malu"), yang memiliki nuansa lebih spesifik. Sementara 恥 dapat berarti rasa malu di depan umum, 羞恥心 lebih berkaitan dengan rasa malu yang intim. Memperhatikan perbedaan ini membantu menggunakan kata tersebut dalam konteks yang tepat, baik dalam percakapan maupun saat mengonsumsi konten dalam bahasa Jepang.
Kosa kata
Perluas kosakata Anda dengan kata-kata terkait:
Sinonim dan serupa
- 恥辱 (Chijoku) - Hinaan, rasa malu yang mendalam
- 羞恥 (Shuuchi) - Malulah, canggung
- 恥ずかしさ (Hazukashisa) - Perasaan malu, canggung
- 恥じらい (Hajirai) - Perasaan malu atau canggung
- 恥ずかしがり屋 (Hazukashigariya) - Orang pemalu, seseorang yang mudah merasa malu
- 恥じらい屋 (Hajiraiya) - Orang yang merasa malu atau pemalu
- 恥辱を受ける (Chijoku o ukeru) - Menjadi terhina
- 恥をかく (Haji o kaku) - Merasa malu, mengalami momen yang memalukan
- 恥をかかせる (Haji o kakaseru) - Membuat seseorang merasa malu
- 恥をかく思い (Haji o kaku omoi) - Rasa malu
- 恥をかかせる思い (Haji o kakaseru omoi) - Perasaan mempermalukan seseorang
Kata-kata terkait
osoreiru
diisi dengan kekaguman; merasa kecil; terkesima; Menjadi terkejut; menjadi bingung; maaf; bersyukur; terkalahkan; mengaku bersalah.
Cara Menulis dalam Bahasa Jepang - (恥) haji
Berikut adalah langkah demi langkah tentang cara menulis dengan tangan dalam bahasa Jepang kata (恥) haji:
Contoh Kalimat - (恥) haji
Lihat beberapa contoh kalimat di bawah ini:
Hadaka no mama de dekakeru no wa hazukashii desu
Sangat memalukan untuk telanjang.
Memalukan untuk telanjang.
- 裸のままで出かける - keluar tanpa pakaian
- のは - partikel yang menunjukkan topik kalimat
- 恥ずかしい - malu, tersinggung
- です - kata kerja ser/estar di masa sekarang
Kare wa hazukashikute utsumuite ita
Dia malu dan melihat ke bawah.
Dia malu dan ditolak.
- 彼 (kare) - Dia
- は (wa) - Partikel topik
- 恥ずかしい (hazukashii) - Malunya
- くて (kute) - Akhiran yang menunjukkan suatu kondisi atau keadaan
- 俯いていた (utsumuiteita) - Sedang melihat ke bawah
Kare wa hazukashisa kara hikkonde shimatta
Dia mundur karena malu.
Dia dibawa keluar dari rasa malu.
- 彼 - pronoun Jepang yang berarti "dia" (laki-laki).
- は - Partícula Jepang yang menunjukkan topik dalam kalimat.
- 恥ずかしさ - Substantivo japonês yang berarti "malu" atau "penyeganan".
- から - Partikel Jepang yang menunjukkan penyebab atau alasan dari sesuatu.
- 引っ込んでしまった - Katakan Jepang yang berarti "mundur" atau "melihat" dan partikel しまった menunjukkan bahwa tindakan tersebut diselesaikan dengan cara yang negatif atau tidak diinginkan.
Hajiru koto wa nai
Tidak ada rasa malu dalam memalukan.
Jangan malu.
- 恥じる - Kizukasu (気づかす)
- こと - Substantif adalah kata benda yang berarti hal, fakta, atau persoalan.
- は - Kata tugas yang menunjukkan topik dari kalimat.
- ない - Akhiran yang menunjukkan penegasan, yang berarti "tidak ada" atau "tidak ada".
Kata-kata Lain Tipe: kata benda
Lihat kata-kata lain dari kamus kami yang juga: kata benda
